Pages

Bukan Sekedar Vandalisme Jalanan, Mural dan Graffiti Mengandung Pesan yang Dalam

Menyampaikan hak adalah sesuatu yang secara hukum sah dan dijamin oleh negara. Setiap orang bebas menyampaikan aspirasi mereka selama patuh dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Banyak media yang bisa dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi, baik formal maupun non-formal, legal maupun melanggar. Selama ini kita tak jarang melihat seni jalanan yang tentu tak bisa dilepaskan dengan kata 'vandalisme' yang selanjutnya kita kenal sebagai mural maupun graffiti.

Kebanyakan orang akan memandang rendah atau tak jarang mencibir adanya mural maupun graffiti di berbagai tempat dengan berbagai alasan, seperti merusak fasilitas publik hingga mengganggu pemandangan dan ketertiban. Padahal sebenarnya karya seni jalanan tersebut memiliki nilai seni yang tinggi dan tentu saja pesan yang kuat terhadap kehidupan sosial. Mural maupun graffiti kebanyakan dilakukan oleh anak-anak muda yang umumnya memiliki cara berpikir yang luas dan tentu saja jiwa seni, dan dengan menggabungkan keduanya maka terciptalah pesan sosial yang kuat dibingkai dalam bentuk karya seni.

Mural dan graffiti adalah karya seni lukis jalanan yang sejatinya memiliki konsep yang berbeda, tanpa kita sadari selama ini mungkin kita menganggap keduanya adalah sama. Mural memiliki arti seni yang lebih dibanding dengan graffiti.

MURAL dan GRAFFITI

Mural adalah suatu bentuk seni melukis atau menggambar di atas media berupa dinding, tembok ataupun permukaan luas yang memiliki sifat permanen. Dalam kenyataannya mural tak hanya sebatas dalam bentuk tulisan saja, melainkan lebih bebas. Namun kebanyakan karya seni mural memang berbentuk gambar yang memiliki konsep, disesuaikan dengan pesan moral yang hendak disampaikan. Seperti kritikan terhadap sebuah masalah sosial atau isu yang sedang hangat berkembang.

www.thearcdc.org
www.creativeresistance.org

Sesuai perkembangan zaman sekarang ini mural dengan sangat mudah ditemui di berbagai tempat, di Indonesia bahkan mural sering dijadikan sebagai sarana adu kreatifitas melalui sebuah perlombaan.

dinparpora.kulonprogokab.go.id
Jadi sudahlah jelas jika mural sering ada di dinding ataupun tembok dan menggunakan cat kayu maupun tembok untuk melukisnya. Bagaimana dengan graffiti ?

Dalam bahasa Italia graffiti disebut dengan Graffiato atau berasal dari bahasa Yunani yakni Graphein yang berarti menulis. Graffiti memiliki cara yang sedikit berbeda dimana graffiti adalah seni lukis dan gambar yang memperhatikan aspek warna, bentuk, simbol, garis dan kalimat.

www.urbancult.net
Kebanyakan graffiti memang berupa tulisan daripada gambar atau objek tertentu.

www.graffiti.org
Dalam membuat seni graffiti, terdapat istilah yang dipakai pada saat menghias, yakni 'negbomb' dan seniman yang negbomb disebut dengan bomber. Dalam pengerjaannya, graffiti sering kali menggunakan cat semprot kalengan sehingga membuatnya tampak indah dan jauh berbeda dengan zaman dahulu yang hanya memakai kapur dan cat yang sembarangan.

Mural dan Graffiti memiliki perbedaan, mulai dari konsep, alat yang dipakai, media hingga jenis cat. Namun memiliki persamaan yakni media protes terhadap masalah lingkingan atau sosial yang tengah terjadi.

Berbicara mengenai aksi Vandalisme, di linimasa media tengah viral aksi yang dilakukan oleh seorang pemuda yang mencorat-coret aspal sebagi bentuk protes. Foto yang di upload oleh akun facebook bernama Nichotine Sastronegoro, seorang pemuda asal Kediri menjadi Viral.







Dalam foto-foto yang dia upload, terlihat bagaimana aspal disemprot dengan cat semprot warna putih dengan gambar dan kata-kata yang unik, ini tak lain adalh ekspresi kesal akibat kondisi jalan yang rusak dan tak kunjung di perbaiki.

Kondisi jalan yang rusak, seringkali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan ataupun kerusakan terhadap motor ataupun mobil. Nichotine Sastronegoro yang berdomisili di sekitaran Kediri ini memposting foto-fotonya tersebut pada tanggal 12 Januari 2017. Tampak bahwa di dalam foto-foto tersebut sepertinya sang 'penyentil' jalanan rusak tak cuma seorang saja.

Tak cuma ditulis kalimat, foto-foto jalanan rusak tersebut juga diberi gambar-gambar karikatur. Kalimat yang mungkin paling mengena adalah bagaimana salah satu fotonya ditulis "Jalanku tak Semulus Pipimu"

Unknown

Seseorang yang biasa saja, lahir besar dan menetap di Kota Angin yang sejuk. Hidup dalam kesederhanaan, sedikit bicara, antusias dengan pengetahuan dan suka menjelajah tempat baru. Teknologi menjadi bagian dari gaya hidup, memanfaatkan teknologi untuk membangun komunitas dan menjalin pertemanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar