Pages

Ramah Tamah Sebuah Mie Instan, Mengais Rejeki Dari Sebungkus Indomie.

Untuk menunjang semua aktivitas keseharian, manusia harus cukup mempunyai energi. Energi tersebut di dapat dari makanan yang kita konsumsi. Bagi orang Indonesia, energi terbanyak didapatkan dari karbohidrat melalui nasi. Sehingga ada anggapan di kalangan masyarakat Indonesia jika mereka belum dikatakan makan jika belum makan nasi.

Sebenarnya ada banyak sekali alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi, bagi mereka yang sibuk atau memang tak mau repot barang kali pilihan akan jatuh kepada makanan cepat saji yang banyak tersedia di kedai. Tentu dengan harga yang sedikit mahal, ataupun makanan sederhana yang banyak dijual di warung. Bagi anak kostan, sesuatu yang tak bisa dipisahkan adalah mie instan. Yha, anak kostan selalu identik dengan mie instan yang murah namun cukup mampu untuk sedikit mengurangi rasa lapar yang mendera.

Sumber Gambar : hipwee,com


Terdapat banyak sekali produk mie instan yang di jual di pasaran, dari warung sederhana hingga toko waralaba. Mie instan menjadi produk yang menjangkau semua lapisan masyarakat semua strata ekonomi. Dari sekian banyak pilihan produk dan cita rasa yang ditawarkan, barang kali Indomie menjadi nama produk yang paling digemari di negara ini. Bahkan konon Indomie yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur ini juga menjangkau masyarakat dunia melalui ekspor ke berbagai negara.

Mie Instan dan Indonesia

Secara umum, mie instan pertama kali di kenalkan pada pasar domestik Indonesia pada tahun 1996 silam. Pada awal peluncurannya tak banyak pilihan rasa yang ditawarkan seperti halnya saat ini. Tetapi mie instan menjadi makanan yang cepat diterima oleh masyarakat.

Dengan pertimbangan pada harga yang terjangkau, awet, dan kemudahan dalam penyajian serta efisien waktu lambat laun telah menjadikan produk mie Instan sebagai salah satu makanan pilihan. Melihat potensi tersebut maka Indomie kini menjelma menjadi sebuah Brand Global yang secara masif melakukan penjualan di lebih dari 100 negara. Sepak terjang Indomie di kancah dunia memang tak perlu diragukan lagi, bisa dibilang Indomie memiliki prospek yang terang dibanding dengan produk lokal lainnya. Pasalnya selain dominan di pasar dalam negeri, Indomie juga melakukan ekspor produknya ke 80 negara tujuan di seluruh dunia. Indomie memiliki lebih dari 20 lisensi brand.

Indomie bukan hanya perkasa di kawasan Asia yang memang notabene masyarakatnya gemar mengkonsumsi mie instan. Tidak hanya digdaya di lini pasar kawasan Asia seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, tapi produk Indomie sudah menjangkau ke lebih dari 80 negara di kawasan benua Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika.
 
Bahkan di berbagai negara seperti halnya Sudan dan Lebanon, produk Indomie dapat dengan mudah ditemui di hampir setiap toko ritel maupun supermarket. Untuk melayani pasar yang sedemikian luas, Indofood mengambil langkah jitu dengan membangun pabrik di sejumlah negara, seperti Malaysia, Saudi Arabia, Suriah, Mesir.

Indomie dan Dunia

Indomie menjadi merek produk mie instan yang sangat populer di Indonesia, namun ternyata Indomie juga menjadi produk mie instan yang menguasai pasar Nigeria. Indomie diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk ini merupakan jebolan promosi word of mouth yang luar biasa yang menjadikan brand Indomie kuat di berbagai negara.

Di Nigeria sebagai contoh, produk  mie instan Indomie sangat kokoh dan populer di negara tersebut. Bahkan saking populernya Indomie seolah menjadi makanan pokok disana, dan menganggap Indomie sebagai merek asli Nigeria. Hal ini tentu tak berlebihan karena memang faktanya Indomie sudah melakukan penjualan dan membangun  brand di negara tersebut sejak jauh hari, sehingga sangat wajar bila kemudian produk Indomie menjadi populer di Nigeria. Indomie menjadi household brand yang melokal di negeri Afrika Barat itu. Pabrik Indomie beroperasi di Nigeria sejak 20 tahun lalu dan menjadikannya sebagai produsen mie instan terbesar di Afrika Barat. Dari pabrik di Nigeria ini Indomie diekspor ke berbagai penjuru dunia.

Tak dapat dipungkiri lagi jika Indomie menjadi salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang secara cemerlang mampu menembus pasar internasional. Hingga saat ini, Indomie terus berkembang dengan menciptakan berbagai varian rasa yang baru sehingga menjadikan Indomie untuk saat ini sebagai market leader dalam kancah persaingan berbagai produk mi instan di Indonesia. Hal ini tak luput dari lahirnya Indomie sebagai produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar.

Sumber Gambar : wikimedia.com


Metode promosi yang digunakan terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan tagline - nya, ”Indomie Seleraku”. Dominasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk masih mencengkeram dengan kuat produk mie instan di Tanah Air. Meskipun sekarang bermunculan sejumlah pesaing dalam industri mie instan. Namun nyatanya Indomie tetap tak tergoyahkan.

Ini tentu tak luput dari strategi perusahaan yang memang memiliki kiat tersendiri sebelum mengeluarkan suatu produk. Inovasi penciptaan varian terbaru produk mie instan selama ini dilakukan sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan konsumen. Prinsip pertama yang ditempuh Indofood adalah mengeluarkan produk baru dengan memperhitungkan konsumen, seperti dinamika yang terjadi di tengah masyarakat saat ini.

Indomie dan Ekonomi

Seperti yang kita ketahui, mie instan menjadi pilihan kebanyakan orang salah satunya adalah karena harga yang terjangkau dan juga kemudahan dalam penyajian. Namun tetap saja, meski terbilang praktis masih ada sebagian orang yang malas membuat sendiri mie instan di rumah dan membeli dalam produk siap makan di warung-warung tradisional. Hebatnya, sekarang mie instan yang dulu lekat dengan hidup susah anak kostan kini menjelma menjadi produk yang digandrungi semua lapisan masyarakat. Indomie secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi masyarakat, beberapa orang bahkan bisa meraih sukses dengan berjualan produk Indomie. Dan salah satu kisah menarik justru datang dari negara Nigeria.



Di Ibukota Lagos, di sebuah warung kaki lima terdapat sebuag warung yang secara fisik nampak sangat sederhana bernama ABK Noodles yang dimiliki oleh seorang pemuda bernama Aboki. Jangan pesimis dengan warung yang sederhana di trotoar tersebut, pasalnya hanya dengan berjualan produk olahan Indomie Aboki justru meraup untuk dalam jumlah yang fantastis setiap harinya.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun YouTube Netta Box, terlihat betapa ramainya warung kaki lima tersebut sehingga banyak orang rela untuk mengantre hanya sekedar membeli dagangannya. Seperti yang dipaparkan sebelumnya, Indomie menjadi produk mie instan yang populer di Nigeria sama halnya dengan Indonesia. Bahkan banyak orang yang mengira jika Indomie merupakan produk lokal berasal dari Nigeria karena memang memiliki pabrik disana. Padahal sudah sangat jelas terdapat kata 'Indo' dalam produk mie instan yang dikeluarkan oleh Indofood tersebut.

Lantas kenapa Aboki bisa menjadi sangat populer? Tentu ini tak lepas dari kecintaan Masyarakat Nigeria akan Indomie yang memang sudah sangat diterima disana. Dan Aboki menjadi salah satu contoh hebat wirausahawan yang berhasil sukses bermodalkan Indomie. Apa rahasianya? Hanya sedikit inovasi dengan memanfaatkan tingginya minat masyarakat akan mie instan.

Dalam berjualan Aboki secara jelas hanya menambahkan sedikit bahan untuk memberikan ciri yang berbeda dengan sama sekali tidak merubah cara penyajian sesuai dengan anjuran yang tertera pada bungkus produk.
Dalam menjalankan usaha kulinernya ABK Noodles, Aboki memberikan sedikit ubahan pada saat proses memasak. Yakni menambahkan irisan wortel, tomat, mentimun juga tak lupa buumbu racikan yang ia buat sendiri, berwarna kuning seperti kari yang lantas ia sebur sebagai adonan merica. Hal unik lainya adalah Aboki menambahkan sedikit minyak saat merebus mie, padahal dalam setiap produk sudah disertakan minyak dalam ukuran yang cukup sesuai standar produsen.

Di Nigeria, orang memang begitu menyukai produk mi instan asal Indonesia ini. Maka tak heran jika dalam semalam jualan, Aboki bisa mendapat uang sekitar Rp 800.000-Rp 1 juta, dari berdagang Indomie. Dikutip dalam video tersebut, seorang pelanggan Aboki biasa makan 2-3 bungkus sekaligus, ditambah 2 telur! Menurut pelanggan tersebut, untuk 2 Indomie, 2 telur, dan sarden, dia membayar sekitar Rp 16.000.

"Biasanya akau ke sini malam, terutama kalau lagi lapar. Aku suka cara Aboki menyajikan Indomie dengan tomat dan merica," kata seorang pelanggan dalam penggalan video tersebut. Aboki juga menyatakan bahwa "ABK Noodles itu berasal dari namaku, maksudnya Aboki. Aku dapat 25.000 Naira (Rp 1 juta) tiap hari dari jualan mie, dan aku sudah berjualan ini selama 10 tahun,"

Mie Instan menjadi bagian penting dari masyarakat, dari produknya yang sederhana nyatanya Mie Instan cukup mampu diterima dan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi mereka yang jeli melihat peluang. Selain itu, tak jarang pula Mie Instan menjadi salah satu pilihan bantuan saat terjadinya sebuah bencana. Apapun itu nyatanya Mie Instan telah menjangkau banyak aspek kehidupan.


Unknown

Seseorang yang biasa saja, lahir besar dan menetap di Kota Angin yang sejuk. Hidup dalam kesederhanaan, sedikit bicara, antusias dengan pengetahuan dan suka menjelajah tempat baru. Teknologi menjadi bagian dari gaya hidup, memanfaatkan teknologi untuk membangun komunitas dan menjalin pertemanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar